Dewan Pers Mengatakan sekarang ini Banyak Media Abal-abal dan Wartawan Abal-Abal

Материал из МедиаВики Краснодарского края
Перейти к: навигация, поиск

Dewan Pers Mengatakan sekarang ini Marak Media dan Wartawan Abal-Abal yang menaikkan sebuah artikel hanya dengan tujuan mencari uang atau untuk menekan seseorang sesuai pesanan oknum tertentu.

Maraknya media abal-abal di Indonesia memperoleh sorotan dewan Pers. Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra mengaku prihatin atas situasi ini. "Medianya abal-abal, penulis abal-abal, adakalanya isinya juga abal-abal. Ini yang membikin repot banyak pihak," ujar Azra dikutip dalam rilis resminya.

Mantan rektor Universita Islam Negeri ini menyebut produk jurnalisme haruslah berkualitas. Dengan seperti itu, informasi yang diperkenalkan pewarta akan kredibel dan akuntabel atau bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, dirinya menerangkan peranan Dewan Pers kepada kekuasaan. Azra berkeinginan Dewan Pers tetap dapat bersikap kritis pada pemerintah.

"Dewan Pers itu mitra pemerintah. Kita ingin Dewan Pers bisa menjadi mitra krtitis," tutur Azra. Menurut Azra, pers perlu menunjang kebijakan positif dari pemerintah. Tetapi jikalau dinikmati ada kebijakan pemerintah yang tidak tepat, kewajiban bagi pers untuk memberi usul.

Kendati demikian, Dewan Pers, lanjut Azra tak mungkin dapat sendirian untuk memberi kritik atau usul pada pemerintah. Perlu kerja sama banyak pihak agar perbaikan kondisi bangsa lebih cepat terlaksana. Harus Ditindak Tegas Ketua PWI DIY Hudono mengakui akhir-akhir memang banyak fenomena media dan wartawan abal-abal. Banyak orang yang mengklaim sebagai wartawan yang sama sekali tak pernah dibekali dengan tata krama jurnalistik. "Medianya gak jelas, visi misinya gak terang, mereka hanya sekedar cari uang saja. terhadap media abal abal ini Dewan Pers patut bersikap tegas. Sebab ini betul-betul merugikan masyarakat. Masyarakat jadi mendapat berita dari sumber yang tidak kredibel dan jitu,\" ujar Hudono. Hudono ingin kepengurusan baru [rubis.id Dewan Pers] Dewan pers di bawah Prof Azyumardi Azra dapat bertingkah tegas kepada media abal-abal dan wartawan abal-abal ini. "Harapannya supaya masyarakat terlindungi dan dapat berita yang terverifikasi dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya.